Operating System Security

Hasil gambar untuk Operating System Security png

Sistem operasi adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer atau hardware, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi booting. Sistem operasi mempunyai penjadwalan yang sistematis mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan data, penyimpanan data, dan sumber daya lainnya.

Jadi dengan kata lain system operasi adalah sesuatu, dalam hal ini perangkat lunak. Yang menghubungkan pengguna dengan perangkat lunak aplikasi dan perangkat keras keras komputer.

Sistem operasi sebagai penghubung antar pengguna dan perangkat keras memiliki sistem keamanan untuk menjamin sumber daya yang dimiliki pengguna tidak dicuri, digunakan atau dimodifikasi orang yang tidak bertanggung jawab baik itu secara offline (langsung) ataupun (online).
Berikut keamanan yang umumnya digunakan system operasi untuk menjaga sumber daya :
OTENTIFIKASI PEMAKAI

Sistem keamanan dengan otentifikasi adalah kegiatan pencocokan informasi pemakai resmi komputer dengan data yang sebelumnya telah ada dalam sistem keamanan.

Kebanyakan metode otentifikasi didasarkan pada tiga cara, yaitu :

1.    Sesuatu yang diketahui pemakai, misalnya :
·         Password.
·         Kombinasi kunci.
·         Nama kecil ibu mertua.
·         Dan sebagainya

2.    Sesuatu yang dimiliki pemakai, misalnya :
·         Badge.
·         Kartu identitas.
·         Kunci.
·         Dan sebagainya.

3.    Sesuatu mengenai (ciri) pemakai, misalnya :
·         Sidik jari.
·         Suara.
·         Foto.
·         Tanda tangan.

PEMBATASAN

 

Pembatasan-pembatasan dapat dilakukan sehingga memperkecil peluang penembusan oleh pemakai yang tak diinginkan, misalnya :

 

1.    Pembatasan login.

 

Login hanya diperbolehkan :

·         Pada terminal tertentu.

·         Hanya ada waktu dan hari tertentu.

·         Pembatasan dengan call-back.

 

Login dapat dilakukan siapapun. Bila telah sukses login, sistem segera memutuskan koneksi dan memanggil nomor telepon yang telah disepakati. Penyusup tidak dapat menghubungi lewat sembarang saluran telepon, tapi hanya pada saluran telepon tertentu.

 

2.    Pembatasan jumlah usaha login.

 

Login dibatasi sampai tiga kali dan segera dikunci dan diberitahu ke administrator.

 

Semua login direkam dan sistem operasi melaporkan informasi-informasi berikut :

·         Waktu, yaitu waktu pemakai login.

·         Terminal, yaitu terminal dimana pemakai login.

 

*Selain ancaman-ancaman dari seseorang secara langsung, ada juga ancaman canggih terhadap sistem komputer yaitu program yang mengeksploitasi kelemahan sistem operasi atau yang banyak dikenal orang sebagai virus.

 

 

Terdapat taksonomi ancaman perangkat lunak atau klasifikasi program jahat (malicious program), yaitu :

 

1.    Program-program yang memerlukan program inang (host program).

Fragmen program tidak dapat mandiri secara independen dari suatu program aplikasi, program utilitas atau program sistem.

2.    Program-program yang tidak memerlukan program inang.

Program sendiri yang dapat dijadwalkan dan dijalankan oleh sistem operasi.

Pembagian atau taksonomi menghasilkan tipe-tipe program jahat sebagai berikut :

1.    Bacteria.

2.    Logic bomb.

3.    Trapdoor.

4.    Trojan horse.

5.    Virus.

6.    Worm.

Tipe-tipe virus

Saat ini perkembangan virus masih berlanjut, terjadi perlombaan antara penulis virus dan pembuat antivirus. Begitu satu tipe dikembangkan antivirusnya, tipe virus yang lain muncul. Klasifikasi tipe virus adalah sebagai berikut :

1.    Parasitic virus.

2.    Memory resident virus.

3.    Boot sector virus.

4.    Stealth virus.

5.    Polymorphic virus.

Antivirus

Solusi ideal terhadap ancaman virus adalah pencegahan. Jaringan diijinkan
virus masuk ke sistem. Sasaran ini, tak mungkin dilaksanakan sepenuhnya.
Pencegahan dapat mereduksi sejumlah serangan virus. Setelah pencegahan
terhadap masuknya virus, maka pendekatan berikutnya yang dapat dilakukan
adalah :

1.    Deteksi.

Begitu infeksi telah terjadi, tentukan apakah infeksi memang telah terjadi dan cari lokasi virus.

2.    Identifikasi.

Begitu virus terdeteksi maka identifikasi virus yang menginfeksi program.

3.    Penghilangan.

Begitu virus dapat diidentifikasi maka hilangkan semua jejak virus dari program yang terinfeksi dan program dikembalikan ke semua (sebelum terinfeksi). Jika deteksi virus sukses dilakukan, tapi identifikasi atau penghilangan jejak tidak dapat dilakukan, maka alternatif yang dilakukan adalah menghapus program yang terinfeksi dan kopi kembali backup program yang masih bersih. Sebagaimana virus berkembang dari yang sederhana menjadi semakin canggih, begitu juga paket perangkat lunak antivirus. Saat ini program antivirus semakin kompleks dan canggih.

 

Daftar Pustaka

·  Sweetania, D 2007, Pengamanan Sistem Operasi, Gunadarma University, dilihat 14 Maret 2019, <http://dhian_sweetania.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.2>.


Terima Kasih.

Komentar